PIP Ciptakan Program Pemberdayaan Bagi Petani untuk Naik Kelas di Puncak Dua, Bogor

    PIP Ciptakan Program Pemberdayaan Bagi Petani untuk Naik Kelas di Puncak Dua, Bogor
    Ketua dan Anggota Dewas PIP didampingi oleh Ismed Saputra (Dirut PIP) dan Muhammad Yusuf (Direktur KPP PIP)

    Bogor – Ketua dan Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Astera Primanto Bhakti dan Ririn Kadariyah, melakukan kunjungan kerja ke Kampung Arca, Desa Sukawangi, Puncak Dua, Bogor pada hari Kamis (29/02/24).

    Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung proyek pembangunan jalan hasil kolaborasi Kemenkeu Satu antara PIP dan PT SMI dan PT PII serta Program Pemberdayaan yang dilakukan oleh PIP bekerja sama dan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dalam mengembangkan ekosistem di bidang pertanian.

    PIP menyalurkan Pembiayaan UMi melalui Koperasi Karya Baitul Mandiri (KBM) sebesar Rp56, 8 M kepada 5.459 orang, dan penyaluran di Kab Bogor Rp7, 3 M kepada 661 orang, termasuk Rp1, 6 M untuk 124 org petani.

    Program Pemberdayaan kerja sama PIP dan YDBA menyasar sebanyak 33 orang dengan luas lahan 16, 9 Ha di Desa Sukawangi, Puncak Dua, Bogor, Jawa Barat. Program ini fokus pada pengembangan ekosistem di bidang pertanian, khususnya untuk petani UMKM hortikultura atau sayuran organik yang berlangsung dari semester II 2022 hingga semester I 2025.

    Perluasan Pemasaran

    Salah satu dampak positif dari program ini adalah perluasan akses pasar bagi para petani. Produk mereka kini dipasarkan ke Eden Farm dan Taman Safari, yang merupakan pasar kualitas grade A (produk super).

    Kolaborasi Diperluas

    Kerja sama dalam program ini juga diperluas dengan melibatkan PT PII dan PT SMI. Kedua perusahaan ini memberikan bantuan dana CSR untuk peralatan tani dan pelebaran serta perkerasan jalan usaha tani sepanjang 4 km.

    Dampak Program

    Program ini memberikan dampak positif bagi para petani, antara lain:

    • Penurunan biaya produksi: Penggunaan pupuk organik dan jalan usaha tani yang baru membantu petani menghemat biaya produksi hingga 70%.
    • Kenaikan harga jual: Produk organik memiliki harga jual yang 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produk non-organik.

    Lahan yang digarap oleh para petani ini merupakan milik Perhutani, dengan hasil antara lain sayur pakcoy, cabai, brokoli, buncis, bawang daun, kol, wortel, dan tomat.

    “Sinergi PIP, YDBA, PT SMI, dan PT PII di Desa Sukawangi merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi multipihak dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Program ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain untuk mendorong pembangunan pertanian yang berkelanjutan, ” ujar Ismed Saputra selaku Direktur Utama PIP

    Ismed menambahkan bahwa perkembangan penyaluran pembiayaan UMi telah mencapai Rp35, 7 triliun hingga tahun 2023 dengan jangkauan 9, 62 juta debitur.

    "Pembiayaan dari PIP serta kolaborasi BUMN seperti Perhutani dalam pemanfaatan lahan dan keterlibatan PT SMI dan PT PII diharapkan mempermudah akses pertanian." tambah Astera.

    Kolaborasi dari berbagai pihak ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas produk dari petani-petani setempat.

    petani pembiayaanumkm umkmpetani petanipemberdayaan petaniumkm petani makmur pelatihan petani pembiayaanumi pembiayaan kepada petani
    investment

    investment

    Artikel Sebelumnya

    Panglima TNI Hadiri Acara Peringatan Isra...

    Artikel Berikutnya

    Sumbar Dukung Kongres IPNU Tahun 2021 Diadakan...

    Berita terkait