OPINI - Ada satu ungkapan yang akan populer nantinya pada akhir pilpres 2014, setelah Presiden RI Terpilih diumumkan KPU yaitu "Mereka Menang Karena Curang."
Seharusnya kalau kalah ya kalah aja. Gak perlu Banyak "Kicau." Yang pasti Anda kalah karena kalah curang. That's it. Begitu kira-kira komentar anak Jaksel.
Sebelum pilpres dimulai sebenarnya ke dua belah pihak atau ke tiga belah pihak, atau terbelah belah, sudah pada tahu bahwa para pihak peserta pilpres, baik rakyat awam maupun politisi ulung, dah bisik-bisik akan ada kecurangan di Pilpres 2024 nanti.
Semua dah pasang kuda-kuda, jaga suara jaga TPS. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengamankan suara yang sudah dimiliki untuk tidak berpindah ke pihak lawan dengan cara curang.
Baca juga:
Turunkan Tarif BBM Bersubsidi
|
Semua peserta Pilpres membangun relawan penjaga TPS atau saksi. Bahkan ada yang berusaha mencari Hacker hebat untuk mengawasi server KPU sehingga tidak dicurangi, tapi berkeinginan suara lawan bisa dipindahkan. Apakah hal ini tidak normal? Jawabnya sangat normal, karena pertarungan bisa seru kalau sama-sama jujur, atau sama-sama curang. Jika satu jujur tapi lainnya curang hasilnya akan hancur. Artinya hancur-hancuran, bahkan negara ini sekali pun akan bisa hancur karena ada yang merasa dicurangi, dan menderita kekalahan dengan cara tidak "fair".
Harusnya apabila hasil pilpres sudah diperoleh, Presiden RI terpilih diumumkan, para pihak saling memberi selamat.
Kalian hebat, kita mengaku kalah setidaknya kalah curang. Kok begitu? Iya begitu. Karena sekelompok orang atau dalam banyak orang pasti ada yang jujur dan ada juga yang curang, jumlahnya saja yang "beti-beti" beda-beda tipis, atau curangnya beda-beda, bedanya curang-curang. Apalah namanya kalau dah kalah ya kalah aja, cuma Anda kalah curang.
Ayo kita pada pemilu dan pilpres 2024 nanti sama-sama jujur, atau kita sama-sama curang. Sesuai dengan perhitungan Aljabar bahwa Plus x Plus hasilnya akan Plus. Sedangan Minus x Minus hasilnya akan Plus. Keren kan! Mau pemilu jujur atau pemilu curang akan berakhir plus kalau ada kata "sama-sama". Sama-sama jujur atau sama-sama curang. "Gitu ajak kok repot, " kata Gusdur.
Supaya gak repot ya jangan repot-repot. Apa itu repot-repot? Pusing kan, iya pusing, karena repot aja bagus tapi kalau repot-repot itu kata lain dari pura-pura sibuk, atau pura-pura jujur padahal curang.!!
Jakarta, 15 Juli 2023
Awal H Akhiran I
Manusia "Pura-Pura"